Rabu, 03 Agustus 2016

DIMANAKAH REZEKIKU??

Rezeki manusia memang sebuah misteri. Tidak seorangpun yang  mampu untuk memastikan berapa rezeki yang akan didapat. Begitu halnya dengan saya, saya sama sekali tidak mengetahui berapa rezeki yang saya dapat dan dari mana rezeki itu diperoleh. Allah telah memutuskan rezeki setiap manusia bahkan sebelum manusia lahir di dunia.Allah telah mengatur  jalannya rezeki setiap orang. Yang menjadi permasalahan adalah manusia tidak tahu berapa rezeki yang telah Allah titipkan sebelum kita lahir di dunia. Sehingga satu-satunya jalan adalah dengan cara mencari tahu, berapa rezeki yang Allah titipkan,  dimana dan bagaimana rezeki itu diperoleh.

Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. 
(Q.S. Ar-Ruum : 36)

Manusia diperintahkan untuk menjemput rezeki dengan berikhtiar dan meyakini bahwa yang memberi rezeki adalah Allah. Sekuat apapun manusia bekerja dan berikhtiar mencari rezeki, tapi jika Allah memang belum berkehendak, tidak mungkin manusia mendapatkannya. Sebaliknya, selemah apapun manusia mencari rezeki, tapi kalau Allah sudah menakdirkannya mendapatkan rezeki maka ia akan memperolehnya juga. Dalam konteks ini, ikhtiar harus dipahami sebagai salah satu cara menjemput rezeki yang sudah Allah tentukan bagi manusia. Sedangkan kemalasan dipandang sebagai penyebab keengganan manusia menjemput rezekinya.
Allah memiliki sifat Ar-Razaq, artinya Dzat Yang Mahaluas Rezeki-Nya. Ia tidak hanya memberikan rezeki kepada manusia, tetapi kepada seluruh makhluk di muka bumi ini. Dia tidak hanya memberikan rezeki kepada ahli ibadah saja, tapi kepada pelaku maksiat juga. Bahkan, Dia tetap menurunkan rezeki-Nya meskipun manusia itu ingkar kepada ajaran-Nya.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Allah SWT yang diabadikan dalam Al-Qur’an,

“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (QS. Hud [11]: 6).

Kalau ada yang bertanya di manakah rezeki itu, jawabannya adalah ada di ‘tangan’ Allah. Dengan kata lain, semua rezeki manusia ada di dalam kekuasaan Allah. Oleh karena itu, kalau manusia ingin mendapatkan rezeki yang berlimpah, mintalah kepada Allah. Jangan minta ke setan, gunung, atau dukun. Sebab, hanya Allah-lah yang mampu memberikan rezeki tersebut kepada manusia. Meminta rezeki kepada Allah bukan berarti kita cukup dengan berdoa dan berdiam diri saja di masjid, tetapi kita harus bangkit berdiri, meyingsingkan lengan baju, dan mengencangkan ikat pinggang untuk bekerja dan berikhtiar mencari rezeki. Sebab, rezeki tidak ujug-ujug turun dari langit atau keluar dari bumi.
 
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (Q.S. Ar-Ruum : 37)

Bila kita menyadari  rangkaian uraian tersebut diatas,  menerangkan bahwa "Hidup, Mati dan Rezeki" itu semua telah diatur segalanya oleh Yang Maha Dzat Allah SWT. sebagaimana diterangkan:

"Sesungguhnya perintah-Nya apabila  Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya "Jadilah" maka terjadilah. (Q.S. Yaasin : 82)

Allah telah menciptakan daratan berikut isinya dengan beraneka ragam tumbuhan dan hewan untuk kebutuhan kehidupan manusia. 
Allah telah menciptakan Lautan beserta beraneka ragam kehidupan ikan dilautan itu semua untuk kebutuhan manusia.
Allah telah menciptakan Cakrawala dan menjadikan siang dan malam itu semua untuk Manusia.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S Albaqarah 186)


Pertanyaanya:
Sudahkan kita memenuhi apa yang menjadi kehendak-Nya, dan menjalankan semua apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya?

Semua keadaan ini tinggal bertanya kepada diri kita sendiri...... Amin   






Senin, 25 Juli 2016

PENCIPTAAN MANUSIA





(Dan ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(QS.15 Al Hijr 28)

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya,  dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku,  maka tunduklah  kamu kepadanya  dengan   bersujud. (QS.15 Al Hijr 29) 

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32 As sajdah 9)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,  dan Kami lebih dekat kepadanya  dari  pada urat l ehernya, (QS. 50 Qaaf 16)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.2  Albaqarah 186)

Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi.  Dan  Allah  Maha  Kuasa  atas  segala  sesuatu.  (QS. 3 Ali Imran 29)

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7 Al A'raaf 2)

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). 
 (QS. 7 Al A'raaf 2)

(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan."
 (QS. 45 Al Jaatsiyah 29 )

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. 4 An Nisaa 58 )

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya 
(QS. 4 An Nisaa 59 )

Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. 4 An Nisaa 69 )

Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. 
(QS. 4 An Nisaa 70 )



PENGHAMBAAN  MANUSIA

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan didalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu, dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. ( 7 Al Araaf 2 ).

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikit kamu mengambil pelajaran.(7 Al Araaf 3).

Allah Berfirman "Inilah kitab  Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya  Kami  telah   menyuruh   mencatat  apa  yang  telah  kamu   kerjakan.  ( 45 Aljaatsiah 29 )

 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-bainya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.  ( 4 An Nisaa 58 )

Hai Orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul, dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul, jika  kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.( 4 An Nisaa 59 )

Dan barang siapa yang menta'ati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang  yang di anugrahi ni'mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. ( 4 An Nisaa 69 )

Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.  (AnNisaa 70).


Kamis, 15 Oktober 2015

7 KEKUATAN KELEBIHAN SETAN DALAM MENGGODA MANUSIA

1. Pantang Menyerah
Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai.  Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh.

2. Selalu Berusaha 
Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia dan agar tujuannya tercapai, 
selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas. 

3. Konsisten 
Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa.  
Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, 
padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur. 

4. Solider 
Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. 
Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti. 

5. Jenius 
Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru

6. Tanpa Pamrih 
Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar. 

7. Suka Berteman 
Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak.   
Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.

APAKAH ALLAH MENYUKAIKU DAN MENCINTAIKU?......




Pertanyaan ini berkecamuk dalam pikiran dan perasaanku….
Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap hamba-Nya bukan datang seenaknya hamba, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya.
Aku coba untuk mentadabburi dan memutar file-file tentang hal itu yang terdapat di dalam al Qur’an. Aku berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawaban terhadap kegundahan ini. Semoga aku termasuk ke dalam kelompok orang yang dicintai Allah.

1.      Pertama sekali aku menemukan ayat al Qur’an yang mengatakan :
Maka sesungguhnya Allah menyukai Orang2 yang bertaqwa”( Al-Imran 76).
Namun sayang, langsung batin ku berkata dengan jujur, aku tidak termasuk ke dalam golongan ini.

2.      Langkah kedua, aku ketemu ayat yang mengatakan :
“Allah menyukai Orang2 yang Sabar “ ( Al-Imran 146)
Dengan penuh pengakuan tulus batinku langsung mengakui; teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini. Betapa aku tidak mampu bersabar dalam menghadapi segala hal.

3.      Langkah ketiga, aku menemukan ayat yang mengatakan :
“Dan Allah menyukai Orang2 yang berbuat kebaikan” (Al-Imran 148).
Batinku pun tersenyum getir sambil merenung penuh insaf, kebaikan apa yang sudah ku lakukan? Aku masih punya malu untuk tidak mengaku-ngaku termasuk kelompok orang baik.

Di saat itu aku berhenti merenung. Aku takut kalau-kalau aku tidak menemukan di dalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku.

4.      Langkah keempat, aku menemukan ayat al Qur’an yang mengatakan
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”
( Al-Imran 159 )
mencintai orang yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya. Bukan sok tawadhu’, batin ku langsung terkulai mengakui betapa aku lebih banyak dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.

Kemudian aku mencoba untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan? Namun, jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku memerah sendiri, keringat dingin mulai berkucuran, aku berusaha langsung melupakannya. Aku malu dengan diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat, belum lagi perbuatan yang semata-mata itu dosa dan maksiat.

Ketika aku akan mengakhiri perenunganku, tiba-tiba tangan ku membalik mushaf al Qur’an yang berada di pangkuanku.
5.      Saat itu mataku langsung tertuju kepada potongan ayat yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” ( Al Baqarah: 222 )

Seolah-olah aku merasa kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah di hatiku dan menimbulkan harapan kalau Allah juga cinta kepadaku.

Air mata haru tidak bisa terbendung dari mataku. Perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh pori-pori di tubuhku. Hatiku bergumam; ternyata aku juga dicintai Allah. Aku sampai terisak menahan haru.

Aku pun mulai melantunkan kalimat istighfar:Aku minta ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan Maha Mengatur, dan aku bertaubat kepada-Nya.

Aku betul-betul berharap, meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas segala dosanya. Ya Allah, jadikan lah kami termasuk orang yang bertaubat dan jadikan lah kami termasuk orang yang mensucikan


Senin, 08 Maret 2010

TINGKATAN KESADARAN

Jika dirimu mendapatkan Masalah, Problema atau Beban kebutuhan hidupmu, maka ceritakanlah, memohonlah, mintalah langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar mendapat Perlindungan, Jalan keluarnya. Niscaya Tuhan akan mengabulkan-NYA ;

Tingkat 2.

Ketika dirimu mendapatkan Masalah, Problema atau Beban kebutuhan hidupmu, maka jangan ceritakan dan jangan memohon atau jangan meminta kepada Tuhan, karena Tuhan itu Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha melihat dan Maha Pengatur.
Namun ”Katakan kepada Masalah, Problema atau Beban kebutuhan hidupmu, bahwa dirimu mempunyai Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Segalanya”.

Tingkat 3.

Ketika dirimu mendapatkan Masalah, Problema atau Beban kebutuhan hidupmu, maka dirimu tidak akan merasakan beban tersebut, karena dirimu selalu dapat Mensyukuri diatas segala kejadian Keharibaan-NYA, sehingga dirimu tidak mengenal dan tidak merasakan atau tidak terganggu lagi akan segala Masalah, Problema atau Beban kebutuhan hidupmu, selanjutnya dirimu hanya akan menghadapi segala Masalah, Problema atau beban kebutuhan hidupmu dengan tenang, santai dan damai.
Hal ini hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang telah sangat meyakini dan telah merasakan
bahwa didalam dirinya bersemayam Ruh Tuhan/Kuasa Tuhan/Sinar Kuasa Tuhan yang selalu akan mengatur hidup dan kehidupannya diatas Segala Kekuasaan-NYA ;

Ya Allah.........

Ketika Tanah berguncang (Gempa), tanah merekah, bukit berguguran dan Gunung mengeluarkan suara gelegarnya serta menghembuskan pijar api dan ketika air hujan dan sungai meluap (Banjir) dan ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, maka semua orang akan panik dan menyeru: ” Ya Allah ”.

Ketika seseorang tersesat dalam perjalannya di tengah gunung atau hutan atau gurun pasir, mereka bingung mencari jalan keluarnya maka mereka akan menyeru: ” Ya Allah ”.

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa dan melihatnya akan selalu berseru: ” Ya Allah ”.

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: ” Ya Allah ”.

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: ” Ya Allah ”.

Maka ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, maka menyerulah dan sebutlah dengan sadar : ” Ya Allah ”.

Namun ketika sang Insan mendapat kesenangan, keberuntungan dan mendapatkan jabatan/Kekuasaan, masih ingatkah mereka dengan-Mu ” Ya Allah ” Kadangkala pada saat itu mereka mengingat dan menyebut nama-Mu, namun itu hanya terlontar dari Lidah yang terbiasa, namun hati dan jiwanya kelam dan tetap tertutup denganmu ” Ya Allah ”.

Sepatutnya :

Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah.

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundah gulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan!

Ketika lidah dan hati serta Jiwa bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar.

Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya melalui Lidah dan Jiwa serta hati , maka dipastikan keyakinan akan semakin kokoh.

* Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
* Allah : nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga, Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?.
* Allah : milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan, dan hikmah ; Milik siapakah kerajaan pada hari ini ? melainkan hanya Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
* Allah : dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan, Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya.
* Allah : Pemilik segala Keagungan, Kemuliaan, Kekuatan dan Keperkasaan.

Betapapun kulukiskan Keagungan-Mu dengan deretan huruf, Kekudusan-Mu tetap meliputi semua Kehidupan, Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah Keagungan-Mu, wahai Tuhanku Yang Maha Kuasa.

Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan kesejukan keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.

Wahai Tuhanku, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam Pikiran & jiwa yang bergolak ini suatu kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata.

Wahai Tuhanku, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu ketempat hidayah-Mu.

Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan Kekuasaan-Mu.

Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari pikiran & jiwa kami semua, agar kami selalu mendapatkan rasa tentram dan damai diatas Kasih-Mu.

Kami berlindung hanya kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong kami.

RABIAH AL ADAWIAH

Tuhanku....

kalau aku mengabdi kepada-Mu karena takut akan api neraka,.... masukanlah aku ke dalam neraka itu ... dan besarkanlah tubuhku dalam neraka itu, hingga tidak ada tempat lagi di neraka itu buat hamba-hamba-Mu yang lain.

Dan jika aku menyembah-Mu karena berharap mendapatkan syurga, berikan syurga itu kepada hamba-hamba-Mu yang lain, sebab bagiku Engkau saja sudah cukup.

Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu, maka berilah aku kesempatan untuk melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.